Dari Tragedi 1998 hingga Hari Ini
Kegagalan dalam Melindungi Rakyat
Jelajahi Rapor MerahRapor merah pemerintahan Indonesia bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi cermin yang mengingatkan kita akan pentingnya menjaga demokrasi dan hak asasi manusia.
Dari Tragedi 1998 hingga insiden terkini seperti pengemudi ojol yang dilindas aparat pada 28 Agustus 2025, pola kekerasan dan pelanggaran HAM masih terus berulang. Mengingat sejarah ini adalah langkah penting untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.
Krisis moneter 1997-1998 yang menyebabkan nilai rupiah anjlok dan ekonomi Indonesia terpuruk.
Dugaan kecurangan pemilu 1997 dan merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Penembakan empat mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998 yang memicu gelombang protes.
Pembunuhan terhadap ratusan orang yang dituduh sebagai dukun santet di Jawa Timur. (Kegagalan negara dalam memberikan perlindungan hukum dan keamanan)
Kasus pelanggaran HAM berat di Wasior, Papua. (Berlanjutnya pelanggaran HAM di Papua)
Kasus pelanggaran HAM berat di Wamena, Papua. (Berlanjutnya pelanggaran HAM di Papua)
Pelanggaran HAM berat di Paniai, Papua yang menewaskan beberapa warga sipil. (Rapor merah dalam penegakan HAM di Papua)
Pengemudi ojek online tewas dilindas mobil Barracuda Brimob saat pengamanan aksi demo di Jakarta Pusat. (Bukti nyata kekerasan aparat yang terus berulang)
Seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan tewas dilindas mobil Barracuda Brimob saat pengamanan aksi demo di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. Insiden ini terjadi di tengah kerumunan massa aksi dan memicu kemarahan publik.
Dari Tragedi 1998 hingga insiden ojol yang dilindas aparat pada 2025, pola kekerasan yang sama terus berulang. Sudah 27 tahun berlalu sejak Era Reformasi dimulai, namun kekerasan aparat terhadap warga sipil masih menjadi masalah serius.
Sejarah tidak boleh berulang. Mari bersama-sama menuntut reformasi sektor keamanan yang menyeluruh untuk Indonesia yang lebih adil dan demokratis.
